Pengakuan Hari

Tatap mataku kasih...
Hingga dimatamu dapat kulihat pantulan bayangku
Gantikan bayangan luka yang sudah lama bersemayam disana mendera sukma
Sentuhlah jantungku kasih.. rasakan gejolak denyutnya
Letakkan dijantungmu agar berpacu dalam hitungan detak yang sama
Samarkan bising detakan gundah yang sudah lama membahana mengoyak jiwa
Jangan bantah semua dengan rangkaian kata indah yang sengaja dihias bibirmu
Kelabui pengetahuanku karena itu sia-sia
Sebab telah kubaca makna lewat lembar-lembar pengakuan hari dalam bait-bait puisi atau goresan risau diwajahmu lewati jalan waktu yang kau beri judul "kenangan tak mau pergi"

Tataplah mataku kasih....
Dengan berani tanpa sedikit gemetar
Lihat adakah gambaran rasa ini hanya dusta disana
Hingga membuatmu enggan melihatnya
Jika kau mencari yang bernama sempurna yg lari dari rumah kenanganmu
Tak kan pernah kau dapatkan karena hanya ada 1 penghuni saja didiriku yaitu cinta sederhana

Sambutlah tanganku kasih...
Mari kita lambaikan untuk waktu yang telah berlalu
Hapus wujud kenangan yang dapat kembalikan ingatan ke masa itu
Walaupun kutau lukamu tak mungkin bisa mengatup utuh
Tapi aku ikhlas dan tetap hanya kau 1 untukku
Meski hati harus dusta bahwa catatan pengakuan yang kubaca membuat jiwaku terbelenggu oleh godaan waktu yang datang tak tentu

Menjebakku untuk ingat pada ruang ketakutan yang pengap dengan desain warna serba gelap pekat

05 Februari 2011 jam 13:31