Jumat, 09 Desember 2011

Kiat-kiat Menguatkan Kesadaran


Perilaku orang-orang yang lalai (Ibnu Al-Jauzi rahimatullah) berkata:
  • Mereka tidak tahu kenapa mereka diciptakan dan apa yang dikehendaki pada mereka.
  • Puncak keinginan mereka ialah meraih tujuan pribadi mereka.
  • Mereka rela mengorbankan kehormatan demi mencapai tujuan pribadi dan lebih mengutamakan kenikmatan sesaat kendati menyengsarakan.
  • Ketika berbisnis, mereka mengenakan baju penipu dengan gaya sombong, tidak jujur ketika berbisnis, dan menyembunyikan fakta.
  • Jika mereka mendapatkan uang, maka dengan syubhat.
  • Jika mereka makan, maka dengan syahwat tinggi.
  • Mereka tidur pada malam hari, kendati sebenarnya mereka tidur disiang harinya.Esok harinya, mereka berusaha meraih keinginan mereka dengan rakus seperti babi, atau bak anjing yang mengibaskan ekornya, tidak berperikemanusiaan seperti singa, agresif seperti serigala, dan punya trik kotor seperti musang.
  • Ketika meninggal mereka merintih karena tidak dapat melampiaskan hawa nafsu mereka, bukan karena tidak bertaqwa.
 Begitulah keindahan deskripsi kondisi dan perilaku orang-orang lalai yang disebutkan oleh Ibnu Al-Jauzi, dimana mereka yang lalai adalah mereka yang lengket dan menempel dengan lumpur rawa dunia, menolak naik ketingkatan mulia, lebih suka kegelapan, benci cahaya dan siapa saja yang menunjukkan mereka kepada cahaya.
Dan orang yang sadar adalah orang yang meninggalkan kesemua yang disebutkan oleh Ibnu Al-Jauzi di atas.

Kiat-Kiat Menguatkan Kesadaran antara lain :
1. Taubat
Syaratnya : menyesal, 
                  tidak lagi mengerjakan maksiat, dan 
                  bertekat tidak akan kembali mengerjakan maksiat

2. Ingat Kematian
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengumpamakan kematian dengan pemutus seluruh kenikmatan    dan itu bukti kematian mampu mengikis habis sikap lalai ketika berada dipuncaknya. Dengan mengingat hakikat yang suatu saat akan datang menjemput secara tiba-tiba (ingat mati secara inten), orang yang lalai akan sadar dan berusaha segera beramal semaksimal mungkin, agar wajahnya bersinar putih saat menghadap Allah ta'ala.

3. Ingat Akibat Penundaan Siksa
Jika Allah ta'ala menunda pengiriman siksa kepada hamba-hamba-Nya, maka itu tidak sama dengan penundaan siksa oleh manusia terhadap sesamanya. Di antara rahmat Allah ta'ala kepada hamba-hamba-Nya ialah Dia memberi tempo waktu kepada mereka, menganugrahi kesempatan demi kesempatan kepada orang lalai agar "kembali", dan membenamkannya ke dalam ujian dengan harapan ia bangkit. Jika seabrek kesempatan tidak banyak berguna baginya dalam hidupnya, maka Allah ta'ala menyesatkannya dan mengunci hatinya. Akibatnya, ia tidak dapat melihat, mendengar, dan memahami sesuatu.

4. Ingat Dosa-Dosa
Ingat dosa-dosa membuat orang memandang dosa itu buruk dan bersemangat tidak terjerumus kedalamnya pada masa mendatang. Juga membuatnya waspada dan tidak lalai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar