Cinta,,,, orang bilang berjuta indahnya
Aku penasaran, kudekati, saling
berkenalan kemudian lanjut ke tingkat pedekatean, terus terciptalah satu hubungan bernama pacaran. Ya,,, indah memang pada awalnya, tapi hanya berumur sekejab saja, keindahan itu hilang lenyap dilibas oleh luar
biasa kebinasaan.
Takut! itulah kenangan yang tersimpan
rapi dalam kotak pikiranku, tak akan terhapus dengan sendiri sampai ada kereta kuda beserta pangeran
baik hati yang bisa meyakinkan hati datang menjemput diri layaknya seorang putri seperti dalam cerita dongeng "cinderella". Ya......pastinya akan begitu indah serasa diselimuti oleh kesempurnaan.
Tetap dalam kejaiman kubatasi diri dengan prinsip agar cinta tak menjebakku pada ketakutan yang sama,
Senang, duka, cemburu
buta itu hiasannya,,,, sakit memang,,,, tapi ketika pengertian itu
menjelma semua rasa sakit terkikis habis.
Bingung,,,, ada apa dengan diriku,,, kutanya pada sekeliling orang menjawab dengan jawaban yang sama, aku jatuh cinta.
Tidakkkkkkkk......
Egoku bilang itu musibah terbesar dalam hidup karena hanya cinta-Nya
lah yang sejati, cinta manusia tak hakiki, meski semua orang bilang itu
adalah anugerah terindah, bagiku tetap musibah.
Sayangnya cinta yang menyapa begitu dahsyat menghanyutkan prinsipku berujung mati tenggelam
Ya,,,,
belajar kuterima apa yang diberikan oleh Allah padaku dan belajar
menerima kenyataan bahwa perasaan cinta itu memang anugerah terindah,
dengan harapan yang diberi kugenggam erat seeratnya,,,, sehingga
tercipta sebumbung tinggi harapan kelak cinta bisa sejati layaknya
seperti sejatinya cinta Allahu Rabbi.
Kucoba mengintip sedikit
kedalam genggaman, ibarat pasir yang digenggam erat hasilnya malah
sedikit demi sedikit berceceran tumpah dari sela-sela jari. Jadinya hanya
tertinggal sedikit saja di atas telapak tangan, semoga yang sedikit itu
tetap menetap disana bukan malah habis tak bersisa, hingga ketakutan
kembali membuncah malah lebih jadi menciptakan goresan suram dalam
kehidupan.
Untuk seseorang,,,, makasih sudah ngajarin banyak hal
terutama tentang bagaimana rasanya jatuh cinta, tentang rasa itu tak
pernah aku sesali, yang kusesali justru jika keluh, jika luka, jika
hancur berantak, jika perih, jika kelam mengusikmu itu karena aku, maaf
mungkin basi tapi aku gak tau selain itu apa yang bisa diungkap karena
aku kaku, kolot,dungu, n tak tau menau bagaimana mengekspresikan satu
hubungan dalam wujud seharusnya seperti yang menjadi mau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar