Selasa, 05 Juni 2012

Pilu Itu Hak Milik

Senja pulang
Dan malam datang menggantikan
Tubuh lelah
pundak penat memikul berat beban yang dilihat orang ringan
Dari batas penglihatan tanpa merasa menjinjingnya karena mereka tak dapat mendeteksi hingga ke bathin
Dan tidur pulas adalah hal yang diinginkan
Hari bersenandung pilu
Hati tersayat
Dan kembali pada asal tanpa beban itu yang diharapkan
Tak bersyukur mungkin itu cap pan orang
Karena goresan hanya dipenuhi ungkapan keluh
Mengusir sesak lewat tulisan yang penting bukanlah dosa
Terserah... apa kata untuk diucap yang mereka mau
Karena mereka serba tak tau menau dan tak pernah mau tau....
Kalau kehadiran pilu itu benar adanya
Ingin jeritkan ketika hadir cibiran
Tapi bibir tercekat kelu
Kalimat tersenggat hanya sampai dikerongkongan membeku
Terlalu gengsi untuk diketahui kalau pilu itu adalah hak milik
Bertopengkan senyum dan sedikit polesan tawa adalah ritual setiap waktu
Bukan sanjungan apalagi dapatkan penghargaan atas siasat yang cukup jitu
Malah kata munafik yang terdengar seperti hujan renyai tak dapat diprediksi kapan henti
Hadirkan resah di hati si penunggu

13 Maret 2011 jam 17:33





Tidak ada komentar:

Posting Komentar