Selasa, 01 Mei 2012

Luka Cinta

Aku tak bisa mendengar pendengaranku sendiri
Aku tak bisa menerima kenyataan bahwa kau menghianati cintamu sendiri
Bukan cintaku karena aku tak pernah beri keputusan apa-apa
Ada bara dan goresan perih tiba-tiba
Bersarang dihatiku
Memanggang air mata duka,
Bergerak
Bergemuruh, hingga
Berloncatan
Mendidih panas dikelopak mata, dan
Meleleh panas dihamparan pipi
Menggantikan rasa marah yang kusimpan bertumpuk-tumpuk seperti sampah,berbau dan akhirnya ditinggalkan
Keputusan itu adalah seperti tembok-tembok yang ditinggal oleh paku-paku yang dicabut
Meninggalkan lubang yang pasti berbekas,
Dalam ................
Membulat membentuk lorong gelap, yang
Memberi kesan ketakutan
Aku ............. adalah tembok itu
Dimana keputusan merupakan paku-paku yang menancap, membekas
Torehkan “ luka cinta “ hingga saat ini menjadi ketakutanku

(02 Januari 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar